======= SELAMAT DATANG KOMNAS PGPKT !!! =======
Komite Nasional Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian

Senin, 21 Februari 2011

TULI PADA ANAK AKIBAT KOTORAN TELINGA

Anak-anak sekolah SD terutama kelas 1-3 sering menderita kotoran telinga yang keras dan menyumbat telinga sehingga mereka mengalami gangguan pendengaran. Komnas PGPKT telah memeriksa 25 sekolah SD di wilayah Tanggerang, Bekasi dan Krawang mendapatkan total diperiksa sekitar 5,827 anak dengan kotoran telinga 1 sisi 55,82% dan kotoran telinga dua sisi 27,41%. Jadi hampir sepertiga anak alami sumbatan ke 2 telinga dengan akibat terjadi gangguan pendengaran yang tentunya berpengaruh terhadap proses belajarnya.

Hal serupa juga dialami siswa-siswa sekolah dasar di seluruh Indonesia, sesuai dengan data dari profesi dokter THT Indonesia (Perhati-KL) pada pemeriksaan anak SD di beberapa kota besar di Indonesia.
Diharapkan para orang tua dan guru bisa waspada dan tidak segera menganggap anak-anak yang kurang pandai sebagai anak yang bodoh, mungkin sekali mereka hanya sekedar tidak mendengar dengan baik. Pemeriksaan cukup mudah, dianjurkan guru atau orang tua memeriksa lubang telinga anak dengan senter, jika mendapatkan lubang tertutup oleh kotoran yang biasanya berwarna coklat kehitaman, maka bawalah anak ke puskesmas atau dokter (sebaiknya dokter THT) agar kotoran dapat dibersihkan. Selanjutnya anak bisa lebih pandai karena bisa mendengar pelajaran sekolah dengan lebih baik.

Marilah para orang tua, guru dan anggota masyarakat yang berminat pada kesehatan anak, agar bisa bersama-sama turun tangan melindungi anak-anak balita dan remaja kita dari hal-hal yang menyebabkan mereka mengalami ketulian permanen agar masa depan mereka yang kita harapkan gemilang menjadi anak bangsa yang dibanggakan dapat tetap tercapai.